Skip to main content

Memanfaatkan Teknologi Sesuai Ajaran Islam


 

Bijak Menghadapi Teknologi, Taat Menjalani Syariat

Di era digital seperti sekarang, teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua aspek kehidupan — dari komunikasi, perdagangan, pendidikan, hingga ibadah — terhubung dengan dunia digital.

Namun, sebagai Muslim, kita tidak hanya dituntut melek teknologi, tapi juga bijak dan bertanggung jawab secara syar’i dalam menggunakannya. Islam, sebagai agama yang sempurna dan relevan sepanjang zaman, memberikan prinsip-prinsip yang bisa dijadikan pedoman dalam memanfaatkan digitalisme.


📱 Digitalisme dalam Pandangan Islam

Digitalisme sendiri adalah kondisi masyarakat yang sangat bergantung pada teknologi digital untuk menjalani kehidupan. Islam tidak menolak perkembangan teknologi, justru mendorong umatnya untuk memanfaatkan ilmu dan inovasi selama tidak melanggar batasan syariat.

📖 Allah SWT berfirman:

"Dan janganlah kamu menyalahgunakan nikmat yang telah Allah berikan kepadamu untuk membuat kerusakan di muka bumi."
(QS. Al-Baqarah: 60)


🌐 Cara Bijak Memanfaatkan Era Digital Sesuai Ajaran Islam

1. 🧠 Menggunakan Teknologi untuk Menambah Ilmu dan Amal

Gunakan akses internet dan platform digital untuk:

  • Mempelajari Al-Qur'an dan hadits

  • Mengikuti kajian online

  • Membaca buku-buku Islami

  • Menyebarkan konten dakwah dan motivasi Islami

✅ Hal ini bisa menjadi ladang pahala jariyah jika dimanfaatkan dengan benar.


2. 🛑 Menjaga Diri dari Konten Haram

Internet menyajikan banyak hal, baik maupun buruk. Seorang Muslim wajib:

  • Menjauhi pornografi, gibah digital, hoaks, dan konten kekerasan

  • Tidak menjadi pelaku atau penyebar fitnah, ujaran kebencian, atau adu domba

  • Menjaga mata, telinga, dan hati dari konten yang merusak iman

📖 Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam."
(HR. Bukhari dan Muslim)


3. 📸 Beradab di Media Sosial

Media sosial adalah bagian tak terpisahkan dari digitalisme. Dalam Islam, berinteraksi secara online pun tetap harus:

  • Menjaga etika komunikasi

  • Tidak pamer (riya) atau melakukan flexing yang berlebihan

  • Menghindari konten yang membuka aurat atau menjurus kepada maksiat

  • Tidak membuat konten palsu untuk popularitas

💬 Komentar, likes, dan postingan kita bisa menjadi catatan amal, baik atau buruk.


4. 💼 Berbisnis Digital Secara Halal

Islam sangat mendukung perdagangan yang jujur. Di era digital, banyak peluang usaha online seperti:

  • Bisnis e-commerce

  • Jasa freelance

  • Edukasi daring

  • Content creation Islami

Namun tetap harus menjaga:

  • Transparansi harga dan produk

  • Tidak menipu atau menjual barang haram

  • Tidak menggunakan iklan menyesatkan

📖 Rasulullah SAW bersabda:

“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, shiddiqin, dan syuhada.”
(HR. Tirmidzi)


5. ⏳ Tidak Lalai dan Melalaikan Ibadah

Salah satu tantangan besar era digital adalah kecanduan. Waktu terbuang sia-sia karena:

  • Scroll media sosial berjam-jam

  • Bermain game tanpa batas

  • Streaming video tanpa manfaat

Islam menekankan manajemen waktu yang baik. Gunakan teknologi untuk mendukung produktivitas, bukan sebaliknya.

📖 “Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain).”
(QS. Al-Insyirah: 7)


💡 Tips Praktis Muslim di Era Digital

TipsPenjelasan
Niatkan sebagai ibadahGunakan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat
Jaga waktuGunakan aplikasi pengingat shalat & manajemen waktu
Follow akun bermanfaatIkuti dakwah, motivasi, dan ilmu, bukan gosip
Periksa sumber informasiJangan sebarkan hoaks atau kabar tanpa tabayyun
Berdakwah digitalGunakan platformmu untuk menyebar kebaikan

Penutup: Digital Yes, Maksiat No

Teknologi adalah alat, bukan tujuan. Islam tidak menolak perubahan zaman, tetapi memberikan pedoman agar umat tetap dalam jalan yang lurus di tengah arus digitalisasi.

"Gunakan jari-jarimu untuk mencatat amal, bukan dosa."
"Scroll konten surga, bukan maksiat dunia."

Dengan semangat literasi digital Islami, umat Islam bisa menjadi pelaku digital yang tidak hanya cakap teknologi, tapi juga kokoh iman dan adab.




Comments

© 2020 DarMus

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.